Saturday, April 11, 2020

802.11 AC Channel Bonding

Channel Bonding diperlukan dalam rangka meningkatkan throuput. Bisa bonding 2x, atau 4x, atau 8x, yaitu menjadi 40 MHz, 80 MHz, ataupun 160 MHz.


Channel Bonding (Aggregasi) hanya bisa dilakukan pada Wifi n, dan ac. Sedangkan untuk Wifi ac lebar channel bisa di negosiasikan dan bisa dibuat clustering Primary atau Secondary nya, seperti pada gambar.

Overlap Pada Channel Aggregasi

Karena jumlah channel tidak terlalu banyak, apalagi dengan 160 MHz (hanya ada tersedia 1 slot saja di spektrum 5 GHz), maka jika anggap ada 2 AP ingin menggunakan channel 160 MHz, maka pasti akan overlap di kedua AP tsb.

Bagaimana solusi pengaturannya?


Wifi ac (Wifi 6), menyediakan mekanisme yang disebut Dymanic Use, yaitu jika sebuah AP (AP1 misalkan) ingin burst up sementara waktu di 8 ch (160 MHz), maka AP1 akan kirim RTS ke masing-masing 8 channel tsb. Client yang dituju (Client1 misalkan), juga harus respon CTS ke masing-masing 8 channel tsb. Jika RTS/CTS handshake ini terjadi, maka AP1 dan Client1 akan menggunakan kanal 160 MHz tsb, sampai selesai. Sedangkan AP2 dan client-client di AP2 akan mengunggu dulu.

Mekanisme ini mengurangi potensi contention dan collision di dalam kanal.

Apa kelemahan ini?

Seperti terlihat bahwa selain 802.11 protokol yang sopan, dimana dia menunggu station lain kelar pakai, maka ada saat-saat dimana seseorang merasakan "kok Wifi lambat banget ya kali ini... kemaren-kemaren kenceng..."

Nah ini bisa disebabkan ada satu station yang kirim streaming yang sangat besar, dan tidak putus-putus (misal ada yang nonton filem 4K streaming). Otomatis station-station lain harus menunggu terus sampai kanal idle.

Kelemahan ini tidak bisa ditutupi oleh CSMA/CA dan RTS/CTS.

Itulah kelemahan utama system Wifi.

No comments: