Saturday, April 11, 2020

Wifi Design

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam design Wifi adalah sbb:

1. Design Airtime
2. Posisi Penempatan AP
3. Penambahan Kapasitas
4. Lebar Radius Cell
5. Konsideran Jarak POE
6. Hidden Collision

Ini adalah artikel panjang yang akan membahas satu per satu.

1. DESIGN AIRTIME

Prinsip paling utama dalam desain kapasitas Wifi adalah: AIRTIME.

Ya, yang berharga adalah Airtime. Artinya setiap station di usahakan agar menggunakan airtime se-sedikit mungkin.

Caranya?

Jangan perbolehkan Client model lama (hanya support Wifi B) aktif dalam jaringan Wifi. Kenapa? Karena client model lama (spt Blackberry HP) ini akan transmit secara slow, dan akan menguasai kanal terlalu lama. Kasihan station-station lain yang sudah bisa hi-speed Wifi ac, jadi harus menunggu giliran.

So, jangan pernah mengaktifkan Wifi b dan g. Jika punya AP, aktifkan saja Wifi n, dan ac.

Prinsip Design:

Jumlah AP yang dibutuhkan bergantung kepada airtime.

Rumus Airtime

Contoh1:

  • Sebuah kelas training akan ada 23 tablet (Wifi n 2.4 GHz)
  • Tiap tablet disediakan BW 2 Mbps untuk pembelajaran 
  • Berapa jumlah AP yang di butuhkan?
Perhitungan
  • Wifi n, efective throuput 30 Mbps (lihat tabel)
  • Airtime = 2 Mbps / 30 Mbps = 6.67%
  • Total Airtime = 23 x 6.67% = 153%
  • Total AP yang dibutuhkan 1,53 ~ 2 AP


Contoh2:

  • Sebuah hall akan mengadakan acara dengan 1000 peserta 
  • 550 peserta gadget support Wifi N, 450 peserta gadget support Wifi g
  • Asumsi per orang disediakan BW 1.5 Mbps
  • Berapa jumlah AP yang di butuhkan?
Perhitungan
  • Wifi n, efective throuput 30 Mbps 
  • Wifi g, efective throuput 20 Mbps 
  • Airtime n = 1.5 Mbps / 30 Mbps = 5%
  • Airtime g = 1.5 Mbps / 20 Mbps = 7.5%
  • Total Airtime n = 550 x 5% = 2750%
  • Total Airtime g = 450 x 7.5% = 2250%
  • Total Airtime = 5000%
  • Total AP yang dibutuhkan 50 AP
2. POSISI PENEMPATAN AP

AP harus di letakkan sedemikian sehingga frekuensi tidak saling overlap, dan jarak dengan client juga teratur. Seperti design Celluler dalam bentuk sell.


AP menggunakan frekuensi yang non overlap. Yang sedikit rumit adalah jika menggunakan 2.4 GHz, dimana hanya ada 3 non overlapping channel yaitu 1, 6, 11. Jadi sebagai IT Admin harus memastikan jangan sampai ada AP lain yang mancar di channel adjacent spt 2, 3, 4, 5 yang akan menjadi noise untuk channel 1 dan 6.

Jika ada orang yang akan menggunakan channel, maka sebaiknya tetap di minta memilih 1 atau 6, atau 11. Sebab AP orang tsb tidak menjadi noise, tapi akan masuk dalam satu domain CSMA./CD dengan AP Kantor.

3. PENAMBAHAN KAPASITAS

Jika dalam satu sel, jumlah kapasitas yang dibutuhkan banyak, misal 432 Mbps, maka AP bisa di tumpuk tapi syaratnya menggunakan frekuensi yang non overlap. Di frekuensi 5G banyak frekuensi non overlap nya, maka gunakan ini.


Yang jadi soal, jika difrekuensi 2.4 GHz, karena di frekuensi ini hanya tersedia 3 non overlapping channel. Best shot nya hanyalah dengan menggunakan Wifi ac, di channel tsb, dan berharap Client dan AP bisa menggunakan MCS yang tinggi.

4. LEBAR RADIUS SEL

Perlu diperhatikan juga satu AP jika menggunakan omni antenna tidak bisa berjarak terlalu jauh dari Client.
  • Semakin jauh semakin turun kekuatan sinyal Wifi
  • Wifi akan stop bekerja jika sinyal sudah dibawah -70 dBm
  • AP biasanya transmit maksimal EIRP +20 dBm (100 mw)
  • Pada jarak normal tidak ada halangan Client masih bisa connect ke AP pada jarak 300m (walau sudah lowspeed)
  • Dindng beton bisa mengurangi signal -15 dB, sehingga EIRP akan turun jadi +5 dBm (20 - 15), akibatnya untuk mendapatkan -70 dBm, hanya bisa dicapai di jarak 50m saja

Untuk menghitung jarak bisa menggunakan online calculator berikut ini.


5. KONSIDERAN JARAK POE

Ada kalanya dalam sebuah acara besar, AP harus disebar dan tidak tersedia colokan listrik PLN untuk AP tersebut. Maka diperlukan AP yang bisa di catu oleh POE (Power Over Ethernet).
  • Perlu di check port switch POE minimal harus bisa mengeluarkan daya 30 Watt minimun (baca spek switch POE)
  • Wifi ac dengan MIMO 3x3 dual band 2.4 dan 5GHz, biasanya memerlukan minimal 13 Watt. Dengan jarak max 100 meter maka diperlukan minimal switch POE mengeluarkan daya 30 Watt (ada loss di kabel).
  • Bisa saja jika daya yang diterima AP tidak cukup maka AP hanya bisa bekerja di 2.4 GHz

6. HIDDEN COLLISION

Dalam situasi yang unmanaged biasanya performa Wifi agak sulit untuk diberikan SLA. Hal ini disebabkan potensi munculnya hidden collision tinggi.

Dalam situasi seperti gambar diatas: 
  • A tidak tahu bahwa ada B karena jarak mereka terlalu jauh
  • A mencoba transmit, B juga mencoba transmit, dan packet Collision
  • AP tidak bisa mendecode packet dari A maupun B, shg AP tidak kirim ACK
  • A merasa tidak dapat ACK, B juta begitu. Akhirnya mereka coba kirim ulang
  • Proses collision terjadi kembali dan terus berulang.
Solusi:
  • Sesedikit mungkin perbolehkan client menggunakan Wifi b, dan g, karena sifatnya yang lowspeed akan memperbesar potensi terjadi collision
  • Reduksi lebar cell, agar user saling mendekat ke AP, dengan harapan A dan B akan bisa saling tahu existensi lawannya. Cara nya: kurangi TX power dari AP nya.
<eof>

No comments: