MSDP (Multicast Source Discovery Protocol) dalam Jaringan Multicast
MSDP (Multicast Source Discovery Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk memungkinkan komunikasi antar Rendezvous Points (RP) di jaringan multicast berbasis PIM-SM (Protocol Independent Multicast - Sparse Mode).
Fungsi MSDP
-
Menyebarkan Informasi Sumber Multicast Antar Domain
- Dalam PIM-SM, setiap domain multicast memiliki Rendezvous Point (RP) sendiri.
- Jika sumber multicast berada di satu domain dan penerima di domain lain, RP di domain penerima tidak akan mengetahui sumbernya.
- MSDP memungkinkan RP di satu domain untuk berbagi informasi sumber multicast dengan RP di domain lain.
-
Mendukung Multicast Antar-AS (Autonomous System)
- MSDP memungkinkan penyebaran lalu lintas multicast antar Autonomous System (AS) di jaringan yang lebih luas, seperti antar ISP atau antar perusahaan.
-
Membantu Penerima Menerima Multicast dari Sumber di Domain Lain
- Ketika seorang penerima mengirimkan permintaan untuk bergabung dalam grup multicast, RP di domainnya dapat menemukan sumber multicast yang berada di domain lain menggunakan MSDP.
Cara Kerja MSDP
- Sumber multicast (misalnya 192.168.1.10) mulai mengirimkan lalu lintas ke grup multicast (misalnya 239.1.1.1) di domainnya sendiri.
- RP dalam domain sumber menerima lalu lintas multicast dan membuat entri di tabelnya.
- RP mengirimkan pesan "Source-Active (SA)" melalui MSDP ke RP lain yang terhubung (peers).
- RP di domain lain menerima pesan SA dan memeriksa apakah ada penerima yang meminta grup multicast tersebut.
- Jika ada penerima dalam domain lain, RP meneruskan lalu lintas multicast dengan membangun jalur langsung dari sumber ke penerima menggunakan PIM-SM.
Keuntungan MSDP
✅ Mendukung Multicast Antar Domain → Memungkinkan jaringan multicast terdistribusi di banyak domain.
✅ Tidak Perlu RP Tunggal untuk Seluruh Jaringan → Setiap domain bisa memiliki RP sendiri tanpa bergantung pada satu RP global.
✅ Skalabilitas → Bisa digunakan di jaringan yang besar dan kompleks seperti jaringan antar ISP atau perusahaan.
Keterbatasan MSDP
❌ Konfigurasi Kompleks → Memerlukan perencanaan yang matang, terutama dalam memilih peering MSDP.
❌ Kurang Efisien dibandingkan MVPN (Multicast VPN) → Dalam jaringan MPLS, solusi seperti MVPN sering lebih efisien dibandingkan MSDP.
❌ Tidak Ideal untuk Topologi dengan Banyak RP → Jika ada banyak RP yang tidak dikelola dengan baik, informasi SA bisa membanjiri jaringan.
Alternatif MSDP di Jaringan Modern
- Multicast VPN (MVPN) → Digunakan dalam jaringan MPLS untuk mendukung multicast antar domain.
- BGP MCAST (BGP Multicast) → Memanfaatkan BGP untuk menyebarkan informasi sumber multicast.
- BIER (Bit Indexed Explicit Replication) → Teknologi baru yang memungkinkan distribusi multicast tanpa perlu PIM atau MSDP.
Kesimpulan
🔹 MSDP memungkinkan RP di berbagai domain multicast untuk berbagi informasi sumber multicast.
🔹 Digunakan dalam jaringan berbasis PIM-SM untuk mendukung multicast antar domain dan AS.
🔹 Alternatif modern seperti MVPN dan BGP MCAST kini lebih banyak digunakan di jaringan skala besar.
Hal ini agar management multicast network bisa lebih mandiri.
Biasanya di sediakan multicast gateway antar ISP. Masing-masing gateway itu bertindak sebagai RP untuk AS domain dia.
Untuk saling bertukar (S,G) prefix maka di gunakan protokol MSDP di antara kedua RP.
Perhatikan gambar berikut.
Sender ada di AS-100, sedangkan Receiver ada di AS-200.
Antara R1 ke RP-100 menggunakan iBGP.
Antara RP-100 ke RP-200 menggunakan eBGP.
Antara RP-200 ke R2 menggunakan iBGP.
Selanjutnya antara kedua RP router diaktifkan MSDP Peer.
Config untuk RP router sbb.
RP-100
!
ip multicas-routing
!
interface Loopback1
ip address 1.1.1.1 255.255.255.255
ip pim sparse-dense-mode
!
interface GigabitEthernet0/0
ip address 11.0.0.2 255.255.255.0
ip pim sparse-mode
!
interface GigabitEthernet0/1
ip address 12.0.0.1 255.255.255.0
ip pim sparse-mode
!
ip pim rp-address 1.1.1.1
ip msdp peer 2.2.2.2 connect-source Loopback1
ip msdp cache-sa-state
!
router bgp 100
bgp log-neighbor-changes
network 1.1.1.1 mask 255.255.255.255
network 11.0.0.0 mask 255.255.255.0
network 12.0.0.0 mask 255.255.255.0
neighbor 11.0.0.1 remote-as 100
neighbor 12.0.0.2 remote-as 200
!
Sedangkan config untuk RP-200 sebagai berikut
RP-200
!
ip multicas-routing
!
interface Loopback1
ip address 2.2.2.2 255.255.255.255
ip pim sparse-dense-mode
!
interface GigabitEthernet0/0
ip address 12.0.0.2 255.255.255.0
ip pim sparse-mode
!
interface GigabitEthernet0/1
ip address 13.0.0.1 255.255.255.0
ip pim sparse-mode
!
ip pim rp-address 2.2.2.2
ip msdp peer 1.1.1.1 connect-source Loopback1
ip msdp cache-sa-state
!
router bgp 200
bgp log-neighbor-changes
network 2.2.2.2 mask 255.255.255.255
network 12.0.0.0 mask 255.255.255.0
network 13.0.0.0 mask 255.255.255.0
neighbor 12.0.0.1 remote-as 100
neighbor 13.0.0.2 remote-as 200
!
RP-200#sh ip msdp sum
MSDP Peer Status Summary
Peer Address AS State Uptime/ Reset SA Peer Name
Downtime Count Count
1.1.1.1 100 Up 00:09:12 1 1 ?
Catatan:
Karena dalam contoh hanya ada 2 router dalam satu AS maka penggunaan iBGP sebagai IGP tidak masalah. Namun apabila dalam satu AS ada 3 router atau lebih, disarankan menggunakan OSPF untuk IGP. Kita tetap bisa pakai iBGP namun harus fully mesh (jika ada 4 router maka 1 router akan fully mesh, alias iBGP peer ke 3 router lainny). Jadinya ribet.... Ingat bahwa router iBGP tidak mau jadi router transit sesama iBGP...
No comments:
Post a Comment