Wednesday, October 16, 2019

Multicast-9: Large Scale Multicast MSDP

KeyPoint ChatGPT
==========

MSDP (Multicast Source Discovery Protocol) dalam Jaringan Multicast

MSDP (Multicast Source Discovery Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk memungkinkan komunikasi antar Rendezvous Points (RP) di jaringan multicast berbasis PIM-SM (Protocol Independent Multicast - Sparse Mode).


Fungsi MSDP

  1. Menyebarkan Informasi Sumber Multicast Antar Domain

    • Dalam PIM-SM, setiap domain multicast memiliki Rendezvous Point (RP) sendiri.
    • Jika sumber multicast berada di satu domain dan penerima di domain lain, RP di domain penerima tidak akan mengetahui sumbernya.
    • MSDP memungkinkan RP di satu domain untuk berbagi informasi sumber multicast dengan RP di domain lain.
  2. Mendukung Multicast Antar-AS (Autonomous System)

    • MSDP memungkinkan penyebaran lalu lintas multicast antar Autonomous System (AS) di jaringan yang lebih luas, seperti antar ISP atau antar perusahaan.
  3. Membantu Penerima Menerima Multicast dari Sumber di Domain Lain

    • Ketika seorang penerima mengirimkan permintaan untuk bergabung dalam grup multicast, RP di domainnya dapat menemukan sumber multicast yang berada di domain lain menggunakan MSDP.

Cara Kerja MSDP

  1. Sumber multicast (misalnya 192.168.1.10) mulai mengirimkan lalu lintas ke grup multicast (misalnya 239.1.1.1) di domainnya sendiri.
  2. RP dalam domain sumber menerima lalu lintas multicast dan membuat entri di tabelnya.
  3. RP mengirimkan pesan "Source-Active (SA)" melalui MSDP ke RP lain yang terhubung (peers).
  4. RP di domain lain menerima pesan SA dan memeriksa apakah ada penerima yang meminta grup multicast tersebut.
  5. Jika ada penerima dalam domain lain, RP meneruskan lalu lintas multicast dengan membangun jalur langsung dari sumber ke penerima menggunakan PIM-SM.

Keuntungan MSDP

Mendukung Multicast Antar Domain → Memungkinkan jaringan multicast terdistribusi di banyak domain.
Tidak Perlu RP Tunggal untuk Seluruh Jaringan → Setiap domain bisa memiliki RP sendiri tanpa bergantung pada satu RP global.
Skalabilitas → Bisa digunakan di jaringan yang besar dan kompleks seperti jaringan antar ISP atau perusahaan.


Keterbatasan MSDP

Konfigurasi Kompleks → Memerlukan perencanaan yang matang, terutama dalam memilih peering MSDP.
Kurang Efisien dibandingkan MVPN (Multicast VPN) → Dalam jaringan MPLS, solusi seperti MVPN sering lebih efisien dibandingkan MSDP.
Tidak Ideal untuk Topologi dengan Banyak RP → Jika ada banyak RP yang tidak dikelola dengan baik, informasi SA bisa membanjiri jaringan.


Alternatif MSDP di Jaringan Modern

  1. Multicast VPN (MVPN) → Digunakan dalam jaringan MPLS untuk mendukung multicast antar domain.
  2. BGP MCAST (BGP Multicast) → Memanfaatkan BGP untuk menyebarkan informasi sumber multicast.
  3. BIER (Bit Indexed Explicit Replication) → Teknologi baru yang memungkinkan distribusi multicast tanpa perlu PIM atau MSDP.

Kesimpulan

🔹 MSDP memungkinkan RP di berbagai domain multicast untuk berbagi informasi sumber multicast.
🔹 Digunakan dalam jaringan berbasis PIM-SM untuk mendukung multicast antar domain dan AS.
🔹 Alternatif modern seperti MVPN dan BGP MCAST kini lebih banyak digunakan di jaringan skala besar.

==========

Mari kita berexperiment:

Apabila ada dua atau lebih ISP akan saling bertukar multicast traffic dan multicast routing maka dalam konteks ini biasanya masing-masing admin Autonomos System (AS) yaitu masing-masing ISP ingin memiliki Rendesvouz Point (RP) router sendiri.

Hal ini agar management multicast network bisa lebih mandiri.

Biasanya di sediakan multicast gateway antar ISP. Masing-masing gateway itu bertindak sebagai RP untuk AS domain dia.

Untuk saling bertukar (S,G) prefix maka di gunakan protokol MSDP di antara kedua RP.

Perhatikan gambar berikut.



Sender ada di AS-100, sedangkan Receiver ada di AS-200.

Antara R1 ke RP-100 menggunakan iBGP.
Antara RP-100 ke RP-200 menggunakan eBGP.
Antara RP-200 ke R2 menggunakan iBGP.

Selanjutnya antara kedua RP router diaktifkan MSDP Peer.

Config untuk RP router sbb.

RP-100
!
ip multicas-routing
!
interface Loopback1
 ip address 1.1.1.1 255.255.255.255
 ip pim sparse-dense-mode
!
interface GigabitEthernet0/0
 ip address 11.0.0.2 255.255.255.0
 ip pim sparse-mode
!
interface GigabitEthernet0/1
 ip address 12.0.0.1 255.255.255.0
 ip pim sparse-mode
!
ip pim rp-address 1.1.1.1
ip msdp peer 2.2.2.2 connect-source Loopback1
ip msdp cache-sa-state
!
router bgp 100
 bgp log-neighbor-changes
 network 1.1.1.1 mask 255.255.255.255
 network 11.0.0.0 mask 255.255.255.0
 network 12.0.0.0 mask 255.255.255.0
 neighbor 11.0.0.1 remote-as 100
 neighbor 12.0.0.2 remote-as 200
!

Sedangkan config untuk RP-200 sebagai berikut

RP-200
!
ip multicas-routing
!
interface Loopback1
 ip address 2.2.2.2 255.255.255.255
 ip pim sparse-dense-mode
!
interface GigabitEthernet0/0
 ip address 12.0.0.2 255.255.255.0
 ip pim sparse-mode
!
interface GigabitEthernet0/1
 ip address 13.0.0.1 255.255.255.0
 ip pim sparse-mode
!
ip pim rp-address 2.2.2.2
ip msdp peer 1.1.1.1 connect-source Loopback1
ip msdp cache-sa-state

router bgp 200
 bgp log-neighbor-changes
 network 2.2.2.2 mask 255.255.255.255
 network 12.0.0.0 mask 255.255.255.0
 network 13.0.0.0 mask 255.255.255.0
 neighbor 12.0.0.1 remote-as 100
 neighbor 13.0.0.2 remote-as 200
!

Setelah semua terconfig, maka tunnel MSDP antara RP-100 dan RP-200 akan UP.

RP-200#sh ip msdp sum
MSDP Peer Status Summary
Peer Address     AS    State    Uptime/  Reset SA    Peer Name
                                Downtime Count Count
1.1.1.1          100   Up       00:09:12 1     1     ?

RP-200#sh ip msdp sa-cache
MSDP Source-Active Cache - 1 entries
(10.0.0.1, 234.1.1.1), RP 1.1.1.1, BGP/AS 100, 00:08:17/00:05:18, Peer 1.1.1.1

Jika diperhatikan pada RP-200, didapatkan informasi mroute sbb:


Terlihat bahwa RP-200 sudah memiliki entry routing ke arah (10.0.0.1, 234.1.1.1) yaitu paket akan didapat dari G0/0 dan OIL (Outgoing Interface List) G0/1 ke arah R2.

Sekarang jika kita lihat di R2, mcast routing sbb:


Terlihat bahwa entry (10.0.0.1, 234.1.1.1) juga sudah di dapatkan oleh R2, dimana incoming packet akan masuk dari G0/0 (arah RP-200) dan outgoing packet akan dikeluarkan di G0/1 (arah RCV).

Terlihat bahwa dari arah G0/0 dan OIL G0/1 ada dua tree (pohon):
Shared Tree (*, 234.1.1.1) status sudah stopped
Source Tree (10.0.0.1, 234.1.1.1) status aktif karena ada timer nya 00:02:52.

Shared Tree didapat sewaktu pertama kali RCV dimasukkan perintah pada int G0/0

ip igmp join 234.1.1.1 

Maka R2, akan membuat entry (*, 234.1.1.1) pada multicast routing table nya.

Sebagai tambahan informasi berikut tampilan multicast routing di RP-100



Catatan:
Karena dalam contoh hanya ada 2 router dalam satu AS maka penggunaan iBGP sebagai IGP tidak masalah. Namun apabila dalam satu AS ada 3 router atau lebih, disarankan menggunakan OSPF untuk IGP. Kita tetap bisa pakai iBGP namun harus fully mesh (jika ada 4 router maka 1 router akan fully mesh, alias iBGP peer ke 3 router lainny). Jadinya ribet.... Ingat bahwa router iBGP tidak mau jadi router transit sesama iBGP...


No comments: