Saturday, June 12, 2021

Gambar 16:9 Dalam Frame 4:3

Anda tentu sering melihat siaran iklan dalam tayangan FTA Digital HD yang mana kiri, kanan, atas dan bawahnya ada black bar.

Atau mungkin siaran live bola, di TV Tabung yang atas dan bawahnya ada black bar.

Kenapa ini bisa terjadi?

Problem ini terjadi karena aspect ratio layar. Kebanyakan TV lama (TV tabung) rasio nya 4:3. Kebanyakan permisa TV di Indonesia menggunakan TV model lama ini yaitu 4:3. TV-TV keluaran baru umumnya memiliki layar dengan aspek rasio 16:9. Bahkan ada TV terbaru memiliki rasio seperti teater 21:9.

Berikut adalah aspect ratio layar yang digunakan.

Aspect Ratio

UsesTVs
4:31.33:1SD ChannelsOld TVs
16:91.77:1HD ChannelsThe majority of HDTVs
21:92.37:1Most moviesMost theaters
14:101.4:1IMAX FilmVery few theaters
19:101.9:1IMAX DigitalMost IMAX theaters


Kembali ke permasalahan awal. Kita sering melihat siaran iklan dan live pertandingan bola di layar TV LED HD yang terdapat kotak hitam disisi kiri, kanan, serta atas dan bawah. Berikut dijelaskan secara sederhana.

Gambar 16:9 dalam Frame 4:3

Jika video HD (720p) misalkan sinetron "Ikatan Cinta" diambil dengan kamera dengan rasio 16:9 ingin ditampilkan di layar TV Tabung (360p, atau 480p) dengan rasio 4:3, maka proses yang terjadi adalah:

1. Transcoding dari HD ke SD
2. Adjustment Aspect Ratio

Proses transcoding berlaku umum. Kita sudah bahas tekniknya secara mendalam mengunakan ffmpeg. Output video yang dihasilkan dalam proses transcoding ini masih sama aspect ratio nya yaitu 16:9 juga.

Selanjutnya, jika ingin ditransmisikan ke FTA analog (PAL - frekuensi UHF), dimana resolusi TV penerima adalah 4:3 maka disini timbul masalah kedua yaitu Adjustment Aspect Ratio.

Ada 3 teknik disini:

A. Gambar 16:9 dipotong kiri dan kanan nya untuk menjadi 4:3, resikonya ada bagian gambar yang hilang

B.  Gambar 16:9 di "strecth in" agar muat dalam frame 4:3, resikonya gambar akan ada horizontal black bar atas dan bawah, namun gambar masih natural

C. Hasil B, di "stretch up" ke atas dan kebawah agar horizontal black bar atas dan bawah bisa hilang. Resikonya manusia atau benda lainnya dalam gambar akan menjadi "gepeng", sehingga tidak terlihat natural

Teknik A

Perhatikan bahwa 16:9 berbanding 4:3 setara dengan 1.77:1 berbanding 1.33:1. 

Artinya untuk bisa 16:9 dimasukkan di 4:3 kita potong gambar tsb 1.77 - 1.33 = 0.44 satuan. Misal kita anggap satuannya meter. Maka gambar aslinya akan kita potong sisi kiri 0.22 meter dan sisi kanan 0.22 meter.

Artinya ada informasi yang hilang disini, karena ada pemotongan sisi kiri dan kanan. Akan tetapi gambar masih terlihat natural (tidak gepeng).



Teknik B

Opsi pertama bisa dilakukan oleh Statiun TV jika pengambilan gambar menggunakan kamera 16:9 (misalkan Sinetron) telah dilakukan sedemikian sehingga apabila dilakukan pemotongan kiri dan kanan tidak ada informasi penting yang hilang.

Namun situasi ini akan berubah jika gambar tsb adalah siaran pertandingan bola, atau pertandingan bulutangkis misalkan. Sebab jika dilakukan pemotongan gambar kiri dan kanan, maka jika ada gambar bola yang masuk ke dalam gawang di sisi kiri gambar yang terpotong, tentu ini akan merugikan penonton.

Oleh karena itu opsi B bisa dipilih.


Terlihat bahwa pada TV lama, maka video 16:9 akan ada horizontal black bar di bagian atasa dan bawah. Ini masih bagus dilihat di TV lama, walau ada black bar, tapi informasi tidak hilang dan gambar masih natural.

Teknik C

Opsi lain adalah melakukan stretch gambar ke atas dan ke bawah.


Terlihat bahwa pada TV lama, video akan memenuhi layar 4:3 akan tetapi gambar objek akan menjadi kurus alias gepeng. Ini menyebabkan gambar kurang natural, walau tidak ada informasi yang hilang.

Mengapa ada siaran live pertandingan bola yang ada black bar mengitari gambar?

Hal ini disebabkan output dari Teknik B, yang sudah 4:3 di masukkan ke frame HD 16:9. Tujuannya agar outputnya bisa disiarkan di FTA (PAL - UHF) dan juga PayTV HD baik mengunakan IPTV, OTT, DTH.



Dalam konteks siaran Analog FTA maka yang tampil di layar adalah output Teknik B, dimana hanya ada black bar bagian atas atau bawah. Sedangkan pada TV HD yang ditonton pada siaran PayTV lewat IPTV, OTT, maupun DTH akan tampik seperti gambar bawahnya yaitu adanya black bar kiri, kanan, atas dan bawah.

Sebagai penutup berikut ditampilkan macam-macam aspec ratio gambar.



<eof>

No comments: