Friday, September 28, 2018

Apa Beda 1080i dengan 1080p

Sebelum membahas 1080i dan 1080p, maka baca terlebih dahulu artikel berikut:

Apa itu interlace?
Mengapa Video dari Broadbcaster Jelek di Yotube?

Nah, dua artikel diatas memberikan gambaran tentang interlace dan efek sisir (combing effect).

Artikel ini lebih menjelaskan kembali apa untung rugi 1080i dan 1080p.

Mari simak.

APA BEDA 1080i dan 1080p?

1. RESOLUSI

Banyak yang berkata "oh itu beda resolusi"... Salah! Resolusi tetap sama yaitu:

1920 x 1080 pixel (2.1 Mega Pixel)

atau

16     :      9


Lalu apa bedanya? Bedanya adalah pada saat scanning pada kamera!

2. FRAME vs FIELD

1080p menggunakan progressive scanning, dimana perangkat kamera melakukan scanning ("memfoto") 1 frame utuh berkali-kali dalam satu detik. Atau disebut frame per second.

1080i menggunakan interlace scanning, dimana perangkat kamera melakukan scanning secara bergantian yaitu garis genap, lalu garis ganjil, lalu garis genap lagi, lalu garis ganjil lagi dst. Karena ada 1080 garis, maka ada 540 garis-garis genap, dan 540 garis-garis ganji. Scanning ini dilakukan berkali-kali dalam satu detik. Separo gambar ini disebut field. Dan kecepatan menscanning field ini disebuat field per second.

3. FREKUENSI

1080i di scanning sabanyak:
o 50 field per detik (PAL)
o 60/1.001 field per detik (NTSC)


1080p di scanning (di "foto") sebanyak:
o 25 frame per detik (PAL), untuk transmisi PAL analog harus diconvert jadi interlace
o 30/1.001 frame per detik (NTSC), untuk transmisi NTSC analog harus di convert dulu ke interlace


4. Experience 50 Field per second Tidak Sama dengan 25 Frame per Second

Yang jadi pertanyaan adalah apakah 50 field per detik interlace sama dengan 25 frame per detik progressive? Banyak yang menjawab: sama. Padahal tidak persis demikian.

Secara bandwidth transmisi memang akan sama, karena total pixel yang di transmisikan dalam 1 detik akan sama. Namun bedanya di experience user.

Seperti dijelaskan sebelumnya interlace itu mescaning baris genap dan ganjil pada saat yang berbeda. Lalu saat di tampilkan di layar TV apakah saat pixel garis genap muncul, maka pixel garis ganjil berwarna hitam? Tidak.

Saat pixel garis genap muncul, pixel garis ganjil akan tetap spt selumnya, sampai 1/50 detik berikutnya, maka barulah pixel garis ganjil berubah dan bertahan sd 1/50 detik. Selanjutnya pixel garis genap diperbaharui lagi selama 1/50 detik.

Jadi ada 50 kali perubahan layar dalam 1 detik. Ini akan membuat mata merasa gambarnya smooth peralihannya, tidak jaggy.

5. Kelemahan 1080i

Nah pada point sebelumnya sepertinya 1080i memberikan keuntungan lebih banyak. Tapi wait.. 1080i juga memberikan kerugian yang banyak.

Pekerjaan-pekerjaan berikut akan sulit dilakukan pada 1080i:

- scale the video
- rotate the video
- make video slow motion
- make video fast motion
- pause the video
- grab a still picture frame
- play video in reverse

Kenapa sulit? Karena gambar nya tidak utuh. Gambar per field hanya terdiri dari garis genap saja, atau garis ganjil saja. Harus disatukan dulu 2 field untuk membentuk sebuah gambar. Penyatuan ini belum tentu "pas" saat garis genap di anyam dengan garis ganjil. Bisa-bisa benda lurus diagonal, akan terlihat tidak terlalu lurus tapi seperti jenjang ("efek tangga").

Disamping itu untuk merotasi video, membuat slow motion, dst juga lebih sulit, karena gambar tidak utuh. Berbeda dengan 1080p, pekerjaan tsb mudah dilakukan.

6. Kelemahan 1080p

Tadi dijelaskan bahwa 1080p tidak terlalu smooth pergerakan gambar karena untuk PAL hanya 25 kali perubahan dalam satu detik. 

Jika sumber nya 1080i, dan masuk ke TV besar LCD yang hanya support progressive, maka TV akan melakukan proses de-interlace (mengubah interlace ke progressive), dan ini akan terlihat efek "tangga" spt dijelaskan diatas.

7. Solusi

Untuk edit video dan video effek terlihat 1080p lebih bagus, tapi lemah di frame per second. Solusi masa depan adalah men-dua-kali-kan frame per second.

Sehingga 1080p yang awalnya di scanning 25 frame per detik, di naikkan jadi 50 frame per detik. Sehingga apabila di interlace kan, tetap kualitasnya dan tetap smooth perubahannya di rasakan mata. Disamping itu apabila dilakukan video editing maka dapat tetap mudah dilakukan.

sumber: blog

No comments: